Identitas Nasional
Ideologi, ideologi adalah gagasan atau cara pandang masyarakat
terhadap sesuatu. Gagasan atau cara pandang suatu masyrakat dapat menimbulkan
ciri-ciri yang dominan dari masyarakat tersebut. Sehingga suatu masyarakat
memiliki ciri-ciri yang membedakan antara masyarakat satu dengan yang lain.
Ciri-ciri dominan tersebut dapat menjadi
identitas dari suatu kelompok masyarakat dan Negara.
Ciri-ciri dominan terdapat dalam diri tiap individu penghuni tiap
Negara atau penduduk asli Negara tersebut (native) yang membentuk suatu
karakter, sehingga bagi orang-orang yang indo atau hasil persilangan antara
warga Indonesia dengan warga asing bisa dibilang kurang mencerminkan karakter
bangsa Indonesia dalam aspek fisiknya.
Karakteristik tersebut muncul dari dua aspek yaitu fisik dan
non-fisik. Dari aspek fisik dapat dilihat dari postur tubuh, warna kulit,
bentuk wajah atau mata dan lain-lain. Sedangkan dari aspek non-fisik yaitu dari
dialek bahasanya, body languagenya, sifat dan lain-lain. Dengan karakteristik-karakteristik
tersebut kita dapat membedakan individu tersebut termasuk dalam Negara
Indonesia atau bukan atau Negara lain karena penduduk setiap negara memilki
karakter yang berbeda dengan penduduk Negara lain, sehingga dapat ditentukan
dengan karakter tersebut.
Karakter-karakter setiap individu tersebut sangat berpengaruh dalam
perkembangan dalam komunitas individu tersebut. Karakter tersebut dapat
dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang baik akan menimbulkan karakter
bawaan yang baik. Lingkungan yang buruk akan menimbulkan karakter yang buruk.
Komunitas dapat terjadi di dalam Negara Indonesia maupun antar Negara.
Komunitas antar Negara berarti anggotanya adalah warga dari beberapa Negara,
sehingga dalam komunita sini karakter sangat berpengaruh dalam interaksi
anatara individu satu dengan yang lain. Dalam komunitas tidak semua individu
diterima dalam komunitas tersebut, melainkan terdapat seleksi yang kolektif
sehingga menyisakan individu-individu yang memilki pandangan sesuai visi dari
komunitas tersebut. Individu yang tidak diterima dalam komunitas tersebut, maka
ia akan mencari komunitas yang sesuai dengan jalan fikirannya. Sementara
komunitas yang berada di dalam suatu Negara yang anggotanya adalah warga Negara
Indonesia, maka akan sangat mudah untuk
mengidentifikasi karakter Negara Indonesia melewati komunitas tersebut yang
secara tidak langsung akan memebentuk identitas nasional dari Negara Indonesia.
Identitas nasional, apa itu identitas nasional? Menurut saya
identitas nasional adalah tanda pengenal. Dengan tanda pengenal tersebut setiap
warga negara dapat dengan mudah terdeteksi dan terkenali oleh warga Negara
lain. Identitas nasional tidak lahir secara sepontanitas melainkan butuh proses
seperti diatas yang menghasilakn karakter. Identitas nasional Indonesia
tercermin dalam pancasila. Dalam sila pertama, ketuhanan yang maha ESA
artinya meskipun berbeda-beda keyakinan tetapi tidak ada paksaan terhadap seorang
individu untuk memeluk suatu agama tertentu, tetapi warga Negara diberi keawjiban
untuk mengimani satu dari agama-agama yang ada di Indonesia, sehingga warga
Negara dapat mengaplikasikan sila pertama, ketuhanan yang maha ESA. Kedua,kemanusiaan
yang adil dan berdap, sehingga warga Negara Indonesia antara satu dengan yang
lain saling menghormati satu sama lain. Ketiga, Persatuan Indonesia,
bahwa warga Indonesia adalah warga yang saling menjaga persatuan antara satu
denga yang lain. Dalam kenyataannya masih banyak masalah yang timbul dari warga
Negara, tetapi persatuan yang mantap telah dibuktikan warga Indonesia dalam
merebut kemerdekaan dari tangan jepang. Keempat, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dalam sila
keempat ini mendeskripsikan bahwa warga Indonesia untuk menyelesaikan suatu perkara
dilakukan dengan musyawarah yang berjalan dengan hikmat dan dilator belakangi
kebijaksanaan dari para pemimpin. Dewasa ini banyak pemimpin yang
kebijaksanannya kurang tercermin dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sifat
kebijaksanaan telah melekat dalam diri masyarakat Indonesia, sehingga tidak
menutup kemungkinan bahwa pemimpin yang membuat kesalahan dalam mengambil
keputusan mereka juga mendasari keputusan itu dengan kebijaksaan walaupun
kebijaksanaan tersebut kadang kala tidak dapat dirasakan oleh masyarakat
Indonesia pada umumnya. Kelima, Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,
masyarakat Indonesia suka adil, sifat adil diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Itu semua adalah cerminan dari identitas nasional Indonesia.
Dalam kehidupan sekarang ini arus globalisasi yang amat deras tidak
dapat diterjang dengan karakter yang telah memudar, tetapi harus mengikuti arus
tersebut dan menemukan kembali karakter yang telah hilang. Sehingga identitas
nasional Indonesia akan kembali utuh. Karakter-karakter yang telah hilang bukan
berarti meninggalkan jati diri dari masyarakat Indonesia. Karakter tersebut
hanya sedikit terlupakan, dan akan kembali dalam posisi yang sangat nyaman
sehingga karakter tersebut tidak dapat lepas dari warga Negara Indonesia.
Karakter pembentuk identitas nasional tersebut tidak akan kembali tanpa usaha
yang nyata dari dalam diri masyarakat Indonesia melainkan kita harus mencari
dimana letak persembunyian karakter yang telah hilang tersebut.
Pengaruh globalisasi memang tidak dapat dipungkiri lagi banyaknya.
Dimulai dari cara berpenampilan hingga cara berfikir seseorang. Penampilan
seseorang seharusnya mencerminkan identitas dirinya dan berusaha membuat bahwa
identitas tersebut dapat menjadi tren yang akan merambah dan mengembalikan identitas
nasional. Jika kita melawan arus maka kemungkinan yang terjadi banyak dari
pengaruh globalisasi yang tersangkut dan menetap dalam diri masyarakat
Indonesia. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan yang berpengaruh
juga ada pengaruh yang positif, seperti perkembangan ilmu pengetahuan tetapi
apakah itu dapat menggantikan identitas nasional yang terlupakan, sebenarnya
dalam identitas nasional Indonesia masih banyak nilai yang belum tergali yang
dimana nilai itu juga dapat memberikan pengetahuan. Sementara pengaruh yang
negative yang terus berkembang adalah pengaruh-pengaruh dalam hal pergaulan.
Sepertihalnya pergaulan bebas yang kita sebagai warga Negara merasa bahwa ada
sesuatu yang hilang dalam diri kita, sepantasnya kita harus melepaskan pengaruh
negative tersebut untuk diganti dengan identitas nasional Indonesia.
Pancasila sebagai identitas nasional Indonesia bukanlah suatu
stereotype (pelebelan) melainkan cerminan karakter dari masyarakat Indonesia.
Pemahaman yang telah berkembang saat ini dapat berupa identitas nasional
Indonesia maupun stereotype, sehingga sedikit sulit untuk memilah apa yang
sebenarnya. Tetapi dengan adanya pancasila sebagai identitas nasional Indonesia
maka identitas nasional yang tidak yang tidak benar adalah stereotype.
Sebagai warga Negara yang baik sepatutnya kita mengukuhkan kembali
identitas nasional Indonesia dan bersama-sama membangun Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar