CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 08 Desember 2013

android kit kat


Since the launch of Google Nexus 5 - sporting the new Android 4.4 Kitkat OS - we have seen a number of online reviews, praising the specs of the device and boasting its merits over other handsets in the same price range. 
Here are some helpful tips and tricks for the Nexus 5, to make its functions easier and quicker for the user.
Take Better Photos
Since the Nexus 5 has received camera improvements in the Android 4.4.1 Kitkat OS update, one can take better shots by using the HDR+ mode for non-motion objects which will offer a better quality by snapping several shots with different light settings. Better shadows, colour saturation and exposure would be delivered, unlike the shots captured without using the HDR+ and the OS update.
  • FOLLOW US
  • Google Plus
Default SMS Application
One of the major features of Nexus 5 handset is the pre-configured and integrated SMS in Google Hangouts. While many find it useful, some users prefer a separate SMS application. For implementing that, the user would need to navigate through Settings > More (under Wireless and Networks) > Default SMS app.
In that menu, the user can choose the option he or she wishes. Since the Google Nexus 5 does not include a separate SMS app, the user would need to download a third-party app from the Google Play Store, reports Android Authority.
Developmental Feature
ART or Android Runtime is a feature which compiles the apps in a ready-to-go state after the first time the user installs them. The end result is that ART launches apps much faster, and without any lags issues, due to its ahead-of-time compilation feature unlike Dalvik.
The users can test it out in the latest Android 4.4 Kitkat OS by going in Settings > About Phone > Developer Options > Runtime > Choose ART. The feature is, however, not applicable for all the apps.
GPS Location Data Settings
Keeping the GPS enabled all the time can drain the battery of the handset at a much faster rate than before. Battery Saving GPS Mode minimises the number of reference points used to obtain the users exact location, reducing the power usage of the handset.
The user can enable this by going into Settings > Location > Mode > Chose Battery Saving.
Business Look-Up
Users can now look for phone numbers directly from the Dialer instead of using Google Search. Using the search bar on the top, the user can find the number of any local businesses, such as restaurants, stores etc. Since this also cross references with the Caller ID, Google looks up and matches the number to that of the respective business' contact, when the user receives a phone call from an unknown number.
To contact the editor, e-mail: editor@ibtimes.com

sumber:

Selasa, 26 November 2013

Dialog Kebangsaan Bersama Jusuf Kalla di UIN Sunan Kalijaga Pemimpin Tak Hanya Cukup Jujur, Kuasai Masalah Agar Tak Dipermainkan Bangsa Lain


Jumat, 22 November 2013 08:53 WIB
H.M. Jusuf Kalla mengatakan, seorang pemimpin harus memiliki karakter yang kompleks untuk memimpin suatu negara. Sebab kemajuan suatu bangsa atau negara ditentukan dari pemimpinnya. Pemimpin tak hanya cukup jujur, tetapi juga harus mampu memberi tauladan, tegas dan menguasai masalah. Bila pemimpinnya tak menguasai masalah, maka kita akan menjadi permainan bangsa-bangsa lain. Pempimpin juga harus mampu membawa orang yang dipimpin ke tujuan lembaga atau bangsa. Yakni mencapai masyarakat yang adil, makmur danm sejahtera.
Hal tersebut disampaikan Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dalam “Dialog Kebangsaan Dalam Pentas Budaya Nasional – Kepemimpinan Nasional Dan Keadaban Politik” di Convention Hall Kampus UIN Sunan Kalijaga, Rabu, 20 November 2013.
Indonesia kata Jusuf Kalla, kini sedang dipandang remeh oleh negara lain. Salah satu contohnya adalah adanya kasus penyadapan yang dilakukan Australia kepada pejabat negara. Menurut Jusuf Kalla, hal tersebut bisa terjadi disebabkan Australia merasa lebih tinggi dari Indonesia, dalam hal ekonomi, teknologi, dan juga sumber daya manusianya.
Mereka (Australia) merasa lebih pintar dari kita, merasa lebih maju dan mau menyombongkan diri, kata ketua umum PMI Indonesia. Padahal kata Jusuf Kalla, Indonesia adalah negara yang besar. kekayaan sumber daya alam Indonesia lebih besar dari Australia. Sumber daya manusianya memiliki keberagaman. Semua itu sebenarnya menjadi modal pokok bangsa ini yang tidak dimiliki bangsa lain di Asia. Menurut Jusuf Kalla, kesalahan negri ini, dikarenakan ketidakmampuan mendorong yang terbaik untuk maju, termasuk menciptakan kebijakan yang terbaik. Modal pokok yang seharusnya menjadi kekuatan negri ini, justru menjadi kelemahan bangsa. Jadi tidak heran, konflik sesama anak bangsa masih sering terjadi, jelas Jusuf Kalla.
Di Era Soekarno, Indonesia menjadi negara baru merdeka yang ditakuti. Ini disebabkan kepimpinan Soekarno yang dikenal dunia sebagai seorang orator yang andal dan disegani. Bila di era itu Soekarno tidak pandai berorasi, masyarakat Indonesia tidak akan mendengar kepemimpinannya. Negara-negara lain juga tidak akan menghormati Indonesia. Oleh karenanya, saat ini dan ke depan, Indonesia membutuhkan karakter pemimpin yang mampu memahami permasalahan dan kebutuhan Indonesia era kini dan ke depan, yang bisa memotivasi seluruh masyarakat Indoneia untuk maju dan tentu yang bisa menjadikan Indonesia disegani bangsa-bangsa lain.
Menanggapi Pemilu 2014 esuk, Jusuf Kalla mengatakan, akan seperti menonton bola yang lawannya seimbang. Jadi akan seru. Seperti menonton Barcelona lawan Manchester United atau Persija lawan PSIS. Pemilu 2014 akan berlangsung seru. Karena kekuatan Parpol dan tokoh-tokoh politik yang cenderung berimbang. Tidak ada yang benar-benar menonjol. Tetapi pihaknya memprediksi dan berharap, bukan Partai Demokrat yang akan menang. Supaya memberi kesempatan kepada calon-calon pemimpin bangsa dari partai-partai lain untuk membuktikan bisa mempimpin bangsa ini menjadi lebih baik, tegas Jusuf klla.
Sementara itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. H. Musa Asy’ari menyampaikan, dinamika politik menjelang Pemilu 2014 harus dikawal sejak dini. Agar tidak terjerumus ke dalam politik kekerasan, melainkan politik yang mensejahterakan. Dinamika politik harus diarahkan agar memiliki daya responsif terhadap permasalahan bangsa. Musa Asy’arie memandang perlunya dialog- dialog kebangsaan di forum akademik seperti ini, menuju dinamika politik berperadaban, tanpa manipulasi, tidak menghasilkan dinasti kepemimpinan, apalagi menjual popularitas tanpa bobot. (Weni Hidayati-Humas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).



Sabtu, 31 Agustus 2013

essay

Moral yang Beragama

Pemimpin adalah orang yang memimpin suatu organisasi, kelompok maupun Negara. Pemimpin Negara adalah presiden. Presiden turut berperan aktif dalam kemajuan bangsa tersebut. Penentu dari suatu bangsa atau tolak ukur suatu bangsa adalah seorang presiden. Citra sabuah bangsa dipandang dari seorang pemimpin . Jika pemimpin suatu bangsa adalah orang yang berpredikat baik maka tidak diragukan lagi pandangan bangsa lain akan bangsa itu akan baik pula. Pemimpin Negara memberikan contoh yang baik sehingga rakyatnyapun harus berkelakuan baik. Akan tetapi yang terjadi saat ini adalah rakyat memiliki pandangan tersendiri tentang apa yang akan mereka lakukan.
            Moralitas adalah tingkah laku seseorang yang dinilai oleh masyarakat sekitar mereka. Moral itu sangat penting bagi kehidupan sehari-hari karena setiap orang pasti memiliki moral. Moralpun terbagi menjadi dua yaitu moral baik dan moral buruk. Moral  yang baik jika seseorang meletakkan hak dan kewajiban secara tepat sehingga masyarakat menilai seseorang dengan pandangan yang positif seperti aktif dalam kegiatan masjid. Beda halnya dengan moral yang buruk jika seseorang melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat sekitar sehingga mereka berfikiran negatif seperti mabok-mabokan, narkoba dan ngebut-ngebutan.
            Belakangan ini moral Bangsa Indonesia sedang diuji. Berbagai pengaruh dating dari arah dan sudut manapun saat ini. Pengaruh globalisasi sekarang sudah sangat terasa. Tanpa kita sadari banyak pengaruh yang dapat menjerumuskan atau merusak moral bangsa seperti pengaruh dari Negara-negara Amerika, Eropa bahkan Asia. Merekan berlomba-lomba untuk menyebarkan paham mereka sendiri kepada bangsa-bangsa lain. Sebagian bangsa yang tidak siap untuk menerima pengaruh itu maka akan kualahan untuk menghadapinya dan dapat berakibat buruk bagi perkembangan negaranya.
            Religiusitas adalah nilai yang terkandung didalam agama. Di Indonesia ini sendiri memiliki barbagai macam agama yang dianut oleh rakyatnya. Mereka bisa memeluk agama menurut keyakinan mereka sendiri. Religiusitas terkadang membedakan antara yang islam dan yang Kristen dan terhadap agama yang lain sehingga menimbulkan kesenjangan antara agama yang satu dengan agama yang lain. Meskipun pemimpin kita adalah orang islam tetapi pemimpin kita memberikan cotoh untuk menghormati antara agama satu dengan agama yang lain.
            Moralitas dan religiusitas adalah hal yang sangat erat kaitannya terhadap masa depan generasi muda Indonesia. Tanpa agama maka tidak ada aturan yang dapat dilaksanakan oleh seseorang itu sehingga membuat mereka menjadi tidak bermoral. Hidup tanpa agama seperti bangunan tanpa fondasi yang bangunan itu diibaratkan sebagai moral yang dijunjung oleh fondasi tersebut.

            Menurunnya moral bangsa adalah suatu ancaman yang serius untuk semua penduduk Negara tersebut. Rusaknya moral seseorang yang telah dewasa dimulai dengan pergaulan ketika remaja. Pergaulan remaja yang kurang sehat akan membuat seorang anak berkelakuan menyimpang dari norma agama. Oleh karena itu bangsa bangsa Indonesia apalagi generasi muda yang sekarang menyandang sebagai mahasiswa harus pintar-pintar untuk menjaga nama baik Negara dan mempertahankan nilai moral dan agama kita.

Rabu, 27 Maret 2013

makna kehidupan

Kehidupan Manusia

Dalam hidup ini, kita melakukan hal-hal yang tidak dapat kita bayangkan sebelumnya. Apakah hari kita akan mendapat kebahagiaan atau mendapat musibah. Bahkan apa yang akan terjadi satu detik kedepan pun kita tidak tahu. Itu semua sudah dibungkus dalam sebuah takdir yang nama penerimanya hanya kita dan tak mungkin salah alamat karena Allah SWT memiliki berbagai macam kejutan untuk hambanya. Mungkin disisi lain kita mencoba untuk menebak-nebak apa yang akan terjadi terhadap masa depan kita dengan meramal.

Meramal, ini juga merupakan suatu takdir yang berupa kelebihan kepada manusia yang diberikan oleh Allah SWT, untuk itu tergantung bagaimana kita menyikapinya apakah dengan kelebihan semacam itu kita memanfaatkannya untuk meraup keuntungan ataukah membantu seseorang menyelesaikan masalah atau diam dan menjadi seseorang yang agak sedikit tertutup itu merupakan dampak terhadap seseorang yang memiliki kekuatan magis tersebut. Kekuatan itu biasanya didapat dari keturunan tapi bagi seseorang yang ingin memilikinya juga bisa tapi itu hanya pandangan sebagian orang saja karena untuk memperoleh kekuatan tersebut kita harus benar-banar bertaqwa kepada Allah SWT dan kekuatan itupun tidak boleh di salah gunakan. Tapi cerita menariknya datang dari guruku beliau bercerita bahwa ia merasa dapat melihat masa depan eh setelah ditelusuri keadaanya tersebut datang dari selain Allah SWT atau kata lainnya syaiton, dengan keadaan seperti itu berarti kita telah disesatkan oleh syaiton jadi jangan samapai kita memilih jalan yang salah dan jangan terobsesi dengan kekuatan yang yang agak menyeleweng.

sekarang kita mencoba untuk berfikir kedepan akan kita di kemudian hari menjadi apa yang kita impikan saat ini ataukah berbalik 180 derajat dari apa yang telah kita persiapkan. di waktu kecil kebanyakan dari kita memiliki mimpi ingin menjadi dokter, setelah kita beranjak remaja ingin menjadi orang yang lebih dikenal masyarakat seperti model, artis, dll, dan setelah menginjak usia 17 tahun kita berfikir ingin menjadi seseorang yang sangat bergengsi dikalangan sekitar seperti dokter. tapi untuk meraih cita-cita tinggi itu kita harus berusaha sekuat tenaga mengalahkan berbagai hawa nafsu.

kita boleh-boleh saja sih untuk mempersiapkan hal-hal dimasa depan tapi tetap yang menentukan adalah Allah SWT. meskipun kita berusaha sekuat tenaga untuk meraih cita-cita menjadi dokter tapi apabila Allah berkehendak lain kita juga harus mensyukurinya dan menjalaninya dengan ikhlas. akan tetapi kita sebagai hamba juga tidak boleh pasrah terhadap takdir karena Allah SWT menghendaki apa yang dikehendaki hambanya setidaknya itu yang aku dapat di pengajian yang aku ikuti. 

kemarin saat aku berjalan-jalan, aku melihat berbagai macam jenis orang yang menyita perhatianku. 
Orang yang pertama yang kutemi yaitu orang yang aku temui di gapura universitas disekitar tempat tinggalku karena waktu itu ada keperluan disana(masih siswi SMA). ada ibu-ibu tidak beliau bukan lagi ibu-ibu beliau  nenek-nenek yang  mampu menyita perhatian ku dan teman-temanku beliau terlihat sangat kasihan aku sempat berfikir apakah beliau orang baik? ataukah dia dulu memiliki masa lalu yang kelam sehingga keadaannya seperti ini? apakah beliau dulu orang yang jahat? atau beliau orang yang malas untuk melakukan pekerjaannya?, aku rasa beliau orang yang baik dan pekerja keras tapi kenapa beliau menjadi seperti sekarang, ataukah mungkin beliau korban dari kekejaman zaman modern sekarang ini? aku rasa seperti itu karena sekarang ini bagi orang-orang yang berada dalam ekonomi bawah sangat sulit untuk menggapai keinginannya apalagi jika ia malas untuk bekerja untuk orang yang lulusan universitas saja sekarang ini sulit  untuk mendapat pekerjaan apalagi untuk orang yang tidak mau untuk berusaha. mungkin kita harus belajar menghargai kehidupan orang lain. akankah hidup kita berakhir seperti itu? semoga saja tidak

orang yang kedua yang kutemui yaitu orang yang aku bertemu dengan beliau di sebuah angkuatan umum. baliau adalah seorang bapak-bapak, benarsih baliau berpakaian rapi, berdasi pula layaknya orang yang sudah mapan tapi yang terlintas dibenakku dia sedang dalam mencari pekerjaan. beliau berhenti terlebih dahulu daripada aku. setelah aku berniat pulang tentu aku tetap naik kendaraan umum (lin), beliau naik lin yang sama denganku lagi, entah apa yang telah beliau lakukan, apakan beliau sudah bekerja? ataukah beliau seorang BOS yang hanya cukup sebentar ada di kantor? ataukan benar dugaanku yang pertama beliau sedang mencari pekerjaan. itu mengingatkanku akan sulitnya mencari pekerjaan . betapa sulitnya mencari pekerjaan. apa yang harus kita katakan kepada keluarga dirumah(apabila sudah memilki keluarga)? apakah hati kita siap untuk mengungkapkan kegagalan. betapa sangat menyakitkannya hal itu. akankah hidup kita berakhir seperti itu? semoga saja tidak.

masih ada cerita yang lainnya
to be continuou