CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 31 Agustus 2013

essay

Moral yang Beragama

Pemimpin adalah orang yang memimpin suatu organisasi, kelompok maupun Negara. Pemimpin Negara adalah presiden. Presiden turut berperan aktif dalam kemajuan bangsa tersebut. Penentu dari suatu bangsa atau tolak ukur suatu bangsa adalah seorang presiden. Citra sabuah bangsa dipandang dari seorang pemimpin . Jika pemimpin suatu bangsa adalah orang yang berpredikat baik maka tidak diragukan lagi pandangan bangsa lain akan bangsa itu akan baik pula. Pemimpin Negara memberikan contoh yang baik sehingga rakyatnyapun harus berkelakuan baik. Akan tetapi yang terjadi saat ini adalah rakyat memiliki pandangan tersendiri tentang apa yang akan mereka lakukan.
            Moralitas adalah tingkah laku seseorang yang dinilai oleh masyarakat sekitar mereka. Moral itu sangat penting bagi kehidupan sehari-hari karena setiap orang pasti memiliki moral. Moralpun terbagi menjadi dua yaitu moral baik dan moral buruk. Moral  yang baik jika seseorang meletakkan hak dan kewajiban secara tepat sehingga masyarakat menilai seseorang dengan pandangan yang positif seperti aktif dalam kegiatan masjid. Beda halnya dengan moral yang buruk jika seseorang melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat sekitar sehingga mereka berfikiran negatif seperti mabok-mabokan, narkoba dan ngebut-ngebutan.
            Belakangan ini moral Bangsa Indonesia sedang diuji. Berbagai pengaruh dating dari arah dan sudut manapun saat ini. Pengaruh globalisasi sekarang sudah sangat terasa. Tanpa kita sadari banyak pengaruh yang dapat menjerumuskan atau merusak moral bangsa seperti pengaruh dari Negara-negara Amerika, Eropa bahkan Asia. Merekan berlomba-lomba untuk menyebarkan paham mereka sendiri kepada bangsa-bangsa lain. Sebagian bangsa yang tidak siap untuk menerima pengaruh itu maka akan kualahan untuk menghadapinya dan dapat berakibat buruk bagi perkembangan negaranya.
            Religiusitas adalah nilai yang terkandung didalam agama. Di Indonesia ini sendiri memiliki barbagai macam agama yang dianut oleh rakyatnya. Mereka bisa memeluk agama menurut keyakinan mereka sendiri. Religiusitas terkadang membedakan antara yang islam dan yang Kristen dan terhadap agama yang lain sehingga menimbulkan kesenjangan antara agama yang satu dengan agama yang lain. Meskipun pemimpin kita adalah orang islam tetapi pemimpin kita memberikan cotoh untuk menghormati antara agama satu dengan agama yang lain.
            Moralitas dan religiusitas adalah hal yang sangat erat kaitannya terhadap masa depan generasi muda Indonesia. Tanpa agama maka tidak ada aturan yang dapat dilaksanakan oleh seseorang itu sehingga membuat mereka menjadi tidak bermoral. Hidup tanpa agama seperti bangunan tanpa fondasi yang bangunan itu diibaratkan sebagai moral yang dijunjung oleh fondasi tersebut.

            Menurunnya moral bangsa adalah suatu ancaman yang serius untuk semua penduduk Negara tersebut. Rusaknya moral seseorang yang telah dewasa dimulai dengan pergaulan ketika remaja. Pergaulan remaja yang kurang sehat akan membuat seorang anak berkelakuan menyimpang dari norma agama. Oleh karena itu bangsa bangsa Indonesia apalagi generasi muda yang sekarang menyandang sebagai mahasiswa harus pintar-pintar untuk menjaga nama baik Negara dan mempertahankan nilai moral dan agama kita.